Rabu, 22 Juni 2016

Welcome to LAMALERA.....


Haloo Guyssss....

Pantai indah
alamnya ramah...
tempat penuh pesona...
itulah LAMALERA........................

 PANTAI LAMALERA.....





 Desa Lamalera terletak di selatan Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur. Tempat ini sudah menjadi favorit bagi wisatawan, karena mereka bisa melihat paus hasil buruan dari dekat. Ternyata, perburuan paus di Desa Lamalera sudah menjadi kebudayaan dan tradisi turun-menurun sejak abad ke-16. Paus yang diburu menyangkut kehidupan puluhan suku di tempat tersebut selama satu tahun ke depan.


Selain itu, perburuan paus di Desa Lamalera adalah perburuan yang legal. Hal ini dikarenakan daging paus yang ditangkap menyangkut kehidupan masyarakat dan hasil buruan tidak diperdagangkan. Dalam berburu paus, masyarakat Lamalera juga mempunyai beberapa ritual dan pantangan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini sudah menjadi adat tradisi dari Desa Lamalera. Badan konservasi internasional World Wild Fund (WWF) juga tidak melarang perburuan paus di Lamalera, namun WWF memberikan konservasi dan pemberdayaan tentang pengelolaan habitat kehidupan laut pada masyarakat Lamalera.


  
Potongan ikan paus itu terdiri dari kulut ikan paus yang tebal berwarna putih dan daging ikan paus berwarna merah kehitam-hitaman.
Ikan Paus yang ditikam juru tikam peledang baru mulai dipotong  Sepanjang hari mereka hanya berhasil memotong separuh tubuh ikan berukuran besar ini.,
Potongan-potongan ikan paus itu kemudian ditarik beramai-ramai ke pantai. Selanjutnya dibagi-bagi secara adil kepada semua rumah tangga di desa  Lamalera yang terdiri dari dua desa  yakni Lamalera A dan Lamalera B.
Separuh badan ikan paus dan kepala serta ekor ikan paus itu dib iarkan saja terendam di laut di pinggir pantai lokasi peledang-peledang nelayan Lamalera.
 Ini foto kenang-kenangan bersama para TETUA yang sedang menunggu waktunya untuk memburu ikan paus.... foto di ambil ketika saya ada tugas untuk mewawancara cara menangkap ikan paus di desa Lamalera.



Let's coming here..

this a amazing place to your holiday....

dan ini pertama kali saya injak tempat dan desa terujung di pulau lembata.....

saya pasti akan merindukan untuk kembali kesini.........

WAITING I'M COMING...............................................................................


WELCOME to..

Lamalera....
Tempat yang punya banyak pesona ...
Alam yang Ramah dan Indah.......
ayoooooo guysssss............................
let's go to this island.....
Nusa Tenggara Timur
Lembata _ Lamalera.....


Kalau di Greenland atau sekitar Kutub Selatan ada tradisi berburu anjing laut dan penguin, maka di Indonesia ada tradisi yang lebih ekstrem, yaitu berburu ikan paus. Tradisi ini hanya dilakukan oleh penduduk Desa Lamalera. Dan tradisi ini pula yang membawa nama penduduk di kaki Gunung Labaleka mendunia.
 Cara yang dilakukan untuk berburu paus masih sangat tradisional sekali. Para nelayan tradisional hanya dilengkapi satu-satunya senjata andalan berupa tombak yang dinamakan tempuling. Senjata tradisional ini berupa sebatang bambu panjang yang di salah satu ujungnya ditancap besi runcing. Hanya dengan bermodalkan senjata itu, para nelaya berusaha untuk membunuh ikan paus yang besarnya puluhan kali melebihi besar tubuh manusia.

Tetapi dalam perburuan paus ini terkadang para nelayan mengalami suatu kecelakaan.
  Misalnya saja, ikan paus ini menyeret perahu nelayan hingga perairan Australia atau sampai di Kupang, ibu kota provinsi NTT. Setelah paus sudah berhasil ditombaki, lalu ujung tombak yang lain diikat tali yang disambungkan ke perahu para nelayan ini mengikuti saja pergerakan paus sampai melemah. Setelah paus sudah mulai melemah, barulah para nelayan menarik ikan ke pantai Lamalera.Kadang mereka juga jadi korban akibat hempasan ekor ikan raksasa itu yang kaget saat ditombaki. Perahu bisa langsung pecah dengan hanya satu kali tebasan ekor paus.


Secara, bentangan sirip ekor ikan itu bahkan lebih lebar dari badan perahu tradisional yang digunakan untuk memburu paus. Tak jarang jatuh korban jiwa juga loh dalam tradisi berburu ikan paus ini.Jika ada nelayan yang mati saat bertarung melawan paus, kenyataan itu selalu dikaitkan dengan suasana di daratan. Diyakini sebelum berangkat, korban “belum bersih” dalam arti masih ada silang sengketa di keluarganya, mungkin masih belum berdamai dengan istri dan anak-anaknya jika ada pertengkaran sebelumnya. Atau ada pelanggaran adat di kampung. Karena itu anggota nelayan yang pergi berburu ikan paus harus “bersih diri”, “bersih rumahnya”.Walaupun sudah ada beberapa konvensi yang melarang perburuan ikan paus, tradisi berburu ikan paus ini sampai sekarang masih tetap dipertahankan.Para penduduk Lamalera mengatakan, mereka tahu ikan paus mana yang menjadi buruan mereka. Ikan paus yang masih kecil dan yang sedang hamil tidak akan diburu. Hal itu untuk menjaga populasi paus di daerah Lamalera.kini para orang tua di Lamalera berusaha keras melatih anak mereka agar kelak menjadi Lama Fa. Hal ini disebabka n karena makin hilangnya kesadaran para pemuda Lamalera dalam mempertahankan tradisi berburu paus yang diwariskan nenek moyang. Karena berburu yang masih menggunakan cara dan alat yang masih sangat tradisional inilah menjadikan arus wisatawan ke desa lamalera ini terus meningkat.



Ini moment pertama saya berkunjung ke Lamalera.
Tempat yang punya banyak pesona….
Alamnya Indah…
Masyarakat yang ramah……………..

Sejenak beristirahat d pantai Lamalera,…
Bersama para Tetua yang sedang menunggu datangnya waktu untuk memburu IKAN PAUS…
Ayooooooooo guys…..
Datanglah ketempatku….
Tempat yang akan membawamu ke awang-awang  ……………………………………………………………..





Terimakasih Lamalera,…
Kau membuat moment ini takan pernah terlupakan seumur hidup saya….
Saya pasti akan merindukan untuk kembai ke tempat ini lagi..
… lamalera..



AMAZING ISLAND………………………………….